ROMANTISME PUDAR ?
TRIBUNNEWS - Sebuah studi baru di Italia menemukan bahwa nyala romantisme hanya
bertahan dua tahun. Setelah itu hormon Anda akan mengalami penurunan dan
berujung pada kegagalan sebuah hubungan bila tidak dipupuk. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya kehadiran hormon yang berbeda
dalam darah di berbagai tahap percintaan. Hormon tersebut awalnya akan
menciptakan hasrat romantis dan memudar setelah dua tahun.
Para peneliti tersebut menggunakan tes darah untuk menentukan berbagai tingkat hormon yang terdapat dalam tubuh para pesertanya. Peserta penelitian tersebut terdiri dari pasangan yang baru memulai hubungan sampai pada pasangan yang membangun hubungan selama bertahun-tahun.
Dari situlah tampak adanya faktor pertumbuhan saraf yang disebut neurotrophins dan jumlahnya melebihi tingkat normal pada saat mereka menikmati jatuh cinta tahap awal.
Tapi semua itu akan berkurang dan hilang pada pasangan yang sudah menjalani hubungan sampai dua tahun.
Para ilmuwan dari Univesity of Pisa menemukan solusinya dengan meningkatkan hormon oksitosin. Hormon ini disebut dengan "hormon berpelukan" karena menimbulkan perasaan nyaman setelah berpelukan meskipun telah bersama-sama selama beberapa tahun. (*)
Para peneliti tersebut menggunakan tes darah untuk menentukan berbagai tingkat hormon yang terdapat dalam tubuh para pesertanya. Peserta penelitian tersebut terdiri dari pasangan yang baru memulai hubungan sampai pada pasangan yang membangun hubungan selama bertahun-tahun.
Dari situlah tampak adanya faktor pertumbuhan saraf yang disebut neurotrophins dan jumlahnya melebihi tingkat normal pada saat mereka menikmati jatuh cinta tahap awal.
Tapi semua itu akan berkurang dan hilang pada pasangan yang sudah menjalani hubungan sampai dua tahun.
Para ilmuwan dari Univesity of Pisa menemukan solusinya dengan meningkatkan hormon oksitosin. Hormon ini disebut dengan "hormon berpelukan" karena menimbulkan perasaan nyaman setelah berpelukan meskipun telah bersama-sama selama beberapa tahun. (*)
===========================================
(*) KOPI BIKIN WANITA SULIT HAMIL?
TRIBUNNEWS.COM - Minum kopi membuat wanita lebih sulit hamil, sebuah penelitian menyebutkannya.
Ini diperkirakan karena Kafein, yang terkandung dalam kopi merusak
transportasi telur dari ovarium ke rahim, sebut para ilmuwan dari
Amerika.
Penelitian yang melibatkan 9.000 wanita ini menemukan bahwa minum lebih
dari empat cangkir kopi sehari memotong kemungkinan hamil hingga
seperempat kali.
Penyelidikan terbaru yang dilakukan pada mencit menunjukkan bahwa kafein
menghambat kontraksi saluran tuba yang dibutuhkan untuk membawa telur
ke rahim.
Kafein mengaktifkan sel-sel alat pacu jantung khusus di dinding tabung.
Sel-sel gelombang koordinasi kontraksi tabung yang bergerak membawa
telur menuju rahim.
Pemimpin studi Sean Ward, dari University of Nevada di Reno, AS,
mengatakan temuan ini memberikan penjelasan menarik tentang mengapa
wanita dengan konsumsi kafein tinggi seringkali memakan waktu lebih lama
untuk hamil daripada wanita yang tidak mengonsumsi kafein. (*)
==================
TERAPI SEKS
JAKARTA, KOMPAS.com - Tahukah Anda, hubungan seks secara rutin dengan
pasangan resmi memiliki manfaat mengejutkan yang tak pernah Anda
bayangkan?
Berbagai penelitian ilmiah mengungkapkan, hasrat untuk berhubungan intim
sebenarnya sudah mampu menjadi energi positif yang mendorong naiknya
sistem kekebalan tubuh. Joy Davidson, Ph.D, psikolog dan sex therapist
dari New York, Amerika Serikat, menyatakan banyak orang kaget saat tahu
manfaat yang bisa didapat dari hubungan seks yang rutin dilakukan.
Kenyataannya, meski seks sudah banyak dibicarakan di berbagai media,
banyak orang masih menganggap, membicarakan seks itu “memalukan”. Soal
manfaat seks juga telah banyak diungkap, meski sebagian orang masih
menganggapnya sebatas anekdot, padahal itu adalah kenyataan.
Berikut ini 10 manfaat seks yang mungkin mengejutkan Anda:
1. Seks membebaskan stres Manfaat terbesar dalam hubung¬an seks adalah
menurun¬kan tekanan darah dan meredam stres. Penelitian di Skotlandia,
seperti dilaporkan jurnal Biological Psychology awal tahun ini,
melibatkan 24 wanita dan 22 pria. Mereka mengaku melakukan hubungan seks
rutin, minimal seminggu sekali.
Hasilnya, ditemukan adanya kecenderungan tekanan darah yang relatif
stabil pada pria maupun wanita responden. Hal ini diakui merupakan
bagian dari pengaruh aktivitas hubungan seks bersama pasangan
masing-masing.
2. Seks meningkatkan daya tahan Aktivitas seks rutin satu atau dua kali
seminggu berhubungan erat dengan peningkatan daya tahan tubuh, terutama
antibodi imunoglobulin A atau IgA. Antibodi ini yang melindungi tubuh
dari pengaruh perubahan cuaca dan infeksi. Para ilmuwan dari Wilkes
University, Pennsylvania, AS, mengambil contoh air liur 112 orang yang
melakukan aktivitas seks seminggu atau dua minggu sekali. Hasilnya,
mereka yang rutin melakukan aktivitas seks seminggu sekali atau lebih,
memiliki antibodi lebih tinggi dibandingkan dengan yang hanya
melakukannya dua minggu sekali.
3. Seks membakar kalori Aktivitas seks selama 30 menit diyakini mampu
membakar lebih dari 85 kalori. Sepertinya tidak terlalu banyak, tetapi
jika dilakukan selama 42 jam (total), yang terbakar sekitar 3.570
kalori, lebih dari cukup untuk mengurangi berat badan sekitar setengah
kilogram.
Tak heran, Patti Britton, Ph.D, seksolog asal Los Angeles dan President
of the American Association of Sexuality Educators and Therapist
menyatakan bahwa seks itu model latihan yang luar biasa karena sangat
bagus dari sudut pandang jasmani dan rohani.
4. Seks meningkatkan kesehatan jantung Banyak pria berusia di atas 50
tahun merasa takut berhubungan seks karena berpikir aktivitas tersebut
dapat meningkatkan risiko stroke. Namun, para peneliti dari Inggris,
seperti dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology and Community
Health, yang melakukan riset terhadap 914 pria selama 20 tahun dengan
gangguan stroke, justru menemukan fakta lain. Aktivitas seks yang rutin
setidaknya dua kali seminggu mampu menekan risiko serangan jantung
fatal.
5. Seks meningkatkan kepercayaan diri Tahukah Anda, satu dari 237 alasan
orang melakukan aktivitas seks adalah untuk meningkatkan rasa percaya
diri. Kenyataan itulah yang diungkap peneliti dari University of Texas,
AS, seperti dipublikasikan dalam Archives of Sexual Behavior.
Kenyataan itu juga didukung Gina Ogden, Ph.D, sex therapist serta
konsultan keluarga dan perkawinan asal Cambridge, Inggris. Menurutnya,
banyak orang beralasan aktivitas seks dapat meningkatkan rasa percaya
diri dan perasaan nyaman. “Seks yang bagus dimulai dari rasa percaya
diri, demikian juga sebaliknya. Tentu saja hubungan seks yang dilandasi
rasa cinta, kasih sayang, dan suasana harmonis akan mendatangkan rasa
percaya diri dan nyaman itu,” ungkapnya.
6. Seks meningkatkan keakraban Seks dan orgasme dapat meningkatkan
hormon oksitosin disebut juga hormon cinta, yang membantu menumbuhkan
rasa saling percaya. Peneliti dari Pittsburgh University dan North
Carolina University, AS, mengevaluasi 59 wanita pra menoupouse sebelum
dan sesudah melakukan foreplay (pemanasan) bersama suaminya yang
diakhiri dengan pelukan. Mereka mengaku menemukan kedekatan, dan kadar
hormon oksitosin juga meningkat tajam.
Kadar okstosin yang tinggi berhubungan erat dengan perasaan nyaman. Jika
Anda tiba-tiba merasa lebih nyaman dengan pasangan Anda, bisa jadi itu
karena pengaruh hormon cinta.
7. Seks mengurangi rasa sakit Ketika hormon oksitosin meningkat, hormon
endorfin juga naik dan dapat mengurangi rasa nyeri seperti sakit kepala,
artritis, maupun keluhan yang berhubungan dengan gejala datang bulan
(PMS).
Sebuah studi dalam Bulletin of Experimental Biology and Medicine menguji
manfaat itu dengan melibatkan 48 sukarelawan untuk menghirup hormon
oksitosin. Hasilnya, mereka menyatakan rasa sakit yang diderita
berkurang setengahnya. 8. Seks mengurangi risiko kanker prostat
8. Ejakulasi yang rutin, terutama pada pria berusia 20-an tahun,
kemungkinan dapat mengurangi risiko kanker prostat selama hidupnya,
seperti dilaporkan peneliti asal Australia dalam British Journal of
Urology International.
Meski demikian, ketika tim ahli melakukan pemeriksaan terhadap pria
dengan masalah prostat maupun tidak, yang berusia 30 hingga 50-an,
ternyata risiko kanker prostat tidak ada hubungannya dengan rutinitas
ejakulasi. Kenyataan itu cuma berpengaruh terhadap mereka yang berusia
20-an tahun dengan rata-rata ejakulasi lima kali atau lebih dalam
seminggu, dan tidak signifikan pada kelompok berusia 30-an ke atas.
Studi lain, seperti dilaporkan dalam Journal of the American Medical
Association menungkapkan, ejakulasi 21 kali atau lebih dalam sebulan
dapat mengurangi risiko kanker prostat saat usia mulai menua daripada
yang hanya ejakulasi empat sampai tujuh kali per bulan!
9. Seks memperkuat tulang panggul Selama ini wanita lebih mengenal
latihan kegel untuk meningkatkan kualitas kemampuan seksnya. Latihan ini
juga dipercaya mengurangi risiko inkontinesia (susah mengontrol buang
air kecil) saat usia mulai menua.
Beberapa peneliti justru mengungkapkan bahwa aktivitas seks yang rutin
bagi wanita ternyata bermanfaat hampir sama dengan latihan kegel.
Aktivitas seks rutin bahkan memiliki manfaat lebih, yakni membantu
memperkuat tulang pinggul, seperti latihan menahan kencing.
10. Seks membuat tidur berkualitas Jika Anda ingin menikmati kualitas
tidur yang baik, jangan pernah malas berhubungan seks sebelum tidur.
Menurut penelitian, saat berhubungan seks, kadar hormon oksitosin akan
terlepas bersamaan dengan orgasme. Hal ini akan membantu tidur Anda jadi
lebih nyenyak.
Cukup tidur berarti baik bagi kesehatan, misalnya untuk menjaga
kestabilan berat badan dan tekanan darah. Perasaan nyaman akibat
keluarnya hormon oksitosin saat berhubungan seks juga memengaruhi
tekanan darah, sehingga orang jadi lebih tenang dan bisa tidur pulas.
=============================
@sup bayi: ihhh,...serem amat ya! ama sumanto aj udh bikin geger aplgi ini.cckkk...
ReplyDeleteni x boeat blog kyx wnita pmbrni, angkt jmpl dch.
ReplyDelete